Selasa, 07 September 2010

Pengertian Komunikasi


1. Pengertian komunikasi secara etimologis. Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communication dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti communis di sini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara orang-orang itu ddak komunikatif.

2. Pengertian komunikasi secara terminologis. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau social comunication. Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat terjadinya komunikasi

3. Menurut Ruben dan Steward(1998:16), komunikasi adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

4. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku

5. Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.

6. Menurut Hovland, Janis & Kelley: 1953, Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

7. Menurut Berelson dan Stainer, 1964, Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.

8. Menurut Lasswell, 1960, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?).

9. Menurut Gode, 1959, Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

10. Menurut Barnlund, 1964, Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

11. Menurut Ruesch, 1957, Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

12. Menurut Weaver, 1949, Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

13. Menurut Achmad Basyuni, SH.,M.Kes, Komunikasi adalah Upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan, menyampaikan informasi dsb, agar diketahui atau dipahami oleh orang lain

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.

Pertemuan 2

Proses Komunikasi


PROSES KOMUNIKASI

Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

1. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).

Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.

Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan.

2. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).



Pemasaran Pertanian (Buah Strawberry)

1. Pengertian Pemasaran

Menurut pendapat dari beberapa ahli, Pemasaran adalah serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu menjadi salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prodruk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).

Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

2. Deskripsi Umum Buah Strawberry

Strawberry merupakan tanaman buah berupa herba yang rata-rata memiliki 200 biji kecil per satu buahnya yang berasal dari benua Amerika yaitu Chili. Ada 700-an macam jenis strawberry. Salah satu jenis spesiesnya bernama Fragaria chiloensis L. Jenis ini yang menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Spesies yang lainnya yaitu F. vesca L. Yang satu ini lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis strawberry ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia. Warna merah pada strawberry matang sangat beralasan. Warna merah itu disebabkan karena buah ini kaya pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan tinggi. Selain antioksidan tersebut, ia juga kaya serat, rendah kalori, dan mengandung vitamin C, folat, potassium, serta asam ellagic.

Jenis tanaman strawberry sulit dikembangkan pada iklim yang terlalu basah. Jika dipaksakan, produk ini jadi rentan terhadap hama, jamur, bakteri, ulat tanah, dan rayap. Begitu juga jika berkebun di lahan terbuka, menurut ahli bahwa buahnya akan cepat busuk, apalagi ketika musim hujan.

3. Istilah-istilah yang berkaitan dengan Budidaya Strawberry

a. Pasca panen, menurut pasal 31 UU Nomor 12 /1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, adalah “suatu kegiatan yang meliputi pembersihan, pengupasan, sortasi, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi mutu, dan transportasi hasil budidaya tanaman”.

b. Panen, adalah proses pemetikan/pemungutan hasil buah strawberry.

c. Pengumpulan, yaitu penyimpanan buah sementara untuk segera disortir

d. Sortasi, adalah pemilahan buah strawberry yang baik dari yang rusak atau cacat dan benda asing lainnya.

e. Pembersihan/pencucian adalah suatu upaya untuk membuang kotoran atau bagian-bagian yang tidak diperlukan.

f. Pengemasan adalah proses perlindungan komoditi dari gangguan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa simpan komoditi dengan memakai media (bahan) tertentu.

g. Penyimpanan/penggudangan adalah upaya untuk mengamankan dan memperpanjang masa penggunaan suatu komoditi.

h. Pemasaran, merupakan penjualan buah strawberry ke konsumen atau ke pedagang lainnya.

4. Produksi Tanaman Strawberry di Indonesia, khususnya di Bali

Seperti yang telah dijelaskan di atas, tanaman strawberry ini hanya bisa tumbuh di daerah yang beriklim tidak terlalu basah, lahan setinggi 1000-1500 meter dpl, curah hujan 600-700 mm/tahun, temperatur 17–20 o C, Kelembaban udara antara 80-90%, dan lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8–10 jam setiap harinya sehingga bila kita ingin menanam strawberry di Bali maka hanya sedikit daerah yang bisa membudidayakannya. Salah satu tempat tersebut adalah daerah Bedugul, perbatasan antara Kabupaten Tabanan dan Buleleng. Di Bedugul, strawberry dapat tumbuh dengan baik dengan juga dibantu oleh beberapa cara perawatan dan pemeliharaan. Bila dapat dikelola dengan baik maka tanaman strawberry ini dapat menghasilkan buah sebanyak 15-20 kg/hari untuk 1 ha lahan tanam. Namun, bila musim hujan sudah datang maka produksi ini dapat turun drastis bahkan tidak berbuah sama sekali.

Buah strawberry yang sudah dapat dipanen memiliki ciri-ciri yaitu:

1. Buah sudah agak kenyal dan agak empuk.

2. Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.

3. Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah

Cara pemanenan buahnya dilakukan dengan menggunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Panen dapat dilakukan dua kali seminggu.

5. Pemasaran Buah Strawberry di Bali

Setelah buah strawberry dipanen, maka buah tersebut harus segera dipasarkan karena buah ini sangat cepat busuk bila tidak ditangani dengan baik. Sebelum dipasarkan, biasanya buah ini dikumpulkan di tempat semacam gudang dan dilakukan proses Sortasi atau pemilahan buah berdasarkan kriteria tertentu seperti bentuk, warna, ukuran, dan kriteria lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat pasar yang dituju berbeda-beda dan setiap pasar tersebut menginginkan grade tersendiri.

Seusai disortir, buah ini dibersihkan dan dicuci menggunakan air bersih serta dibersihkan dari daun-daun yang masih menempel. Tahap selanjutnya adalah pengemasan buah tersebut dalam berbagai kemasan yang biasanya menggunakan plastik mika. Pengemasan juga menentukan penjualan terutama untuk pemasaran di supermarket. Buah dikemas di dalam wadah plastik transparan atau putih kapasitas 0,25-0,5 kg dan ditutup dengan plastik lembar polietilen. Bila buah tidak akan dipasarkan secepatnya, bisa dilakukan proses penyimpanan. Penyimpanan dilakukan di rak dalam lemari pendingin 0-1 oC.

Pemasaran buah ini umumnya dilakukan di pasar Candi Kuning, Bedugul, Kabupaten Tabanan. Ada juga pedagang yang langsung menjajakan buahnya di pinggir jalan. Mereka umumnya menjualnya kepada para pengujung atau wisatawan yang malas keluar dari kendaraan mereka. Selain pasar Candi Kuning, target lainnya adalah pasar-pasar di Buleleng, Denpasar, dan Badung. Pemasaran buah ini pun merambah ke berbagai hotel dan restoran. Hal tersebut bisa dilakukan berkat bantuan koperasi atau sejumlah pengumpul di sekitar perkebunan mereka. Supermarket pun menjadi sasaran para petani namun buah yang dijual memiliki kriteria yang terbaik. Harga penjualannya pun berbeda dengan yang dijual di pasar-pasar biasa. Buah yang dijual ke supermarket ini merupakan buah yang berkualitas baik, sedangkan buah yang jelek (biasa disebut monkey face) tidak dibuang tetapi digunakan sebagai bahan baku jus, sirup, dan selai.

Karena buah ini cepat rusak, maka harus disimpan dengan baik. Strawberry yang tidak laku dijual segera biasanya disimpan di lemari es. Dalam bentuk beku, harga strawberry lebih rendah dari yang lain yaitu sekitar Rp. 20.000/kg. Strawberry beku ini juga banyak yang dijual ke penjual minuman dan jus.

Selain dijual langsung ke pasar, restaurant. hotel dan supermarket, strawberry ini juga dijual ke pabrik pengolahan untuk dijadikan bahan makanan lain seperti sirup, selai, jus, dan bahan olahan lainnya. Untuk mempermudah pemasaran buah ini, para petani strawberry di Bedugul telah melakukan suatu kerja sama (kemitraan). Kemitraan ini dijalin dengan PT. Bayu Jaya Kusuma atas saran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan. Dalam hal ini, PT. Bayu memberikan kontribusi berupa cold storage, mobil box dengan pendingin, serta tenaga kerja lepas dari perusahaan itu sendiri. Bantuan ini sangat berguna terutama cold storage dan mobil box karena dengan ini maka kualitas dan ketahanan buah dapat ditingkatkan.

Ada juga petani yang sudah modern. Mereka sudah mulai memasarkan hasil panenannya di kancah elektronik, seperti televisi lokal, radio lokal, bahkan melalui internet dengan menggunakan webblog. Seperti yang dilakukan oleh KNK BALI AGROPLASMA. Pedagang ini memasarkan buah strawberry organiknya melalui web dengan memberikan daftar harga sesuai grade-grade yang ada. Seperti Grade A Rp. 35.000/ Kg, Grade B Rp. 30.000/ kg, Grade AB Rp. 32.000/ Kg, Grade C Rp. 25.000/ kg. Harga tersebut sudah dipacking dengan plastik wrapping di dalam plastik mika @ 250 gram.

Umumnya, petani di Bali masih menggunkan cara konvensional dalam memasarakan produknya. Hanya segelintir orang yang mulai menggunakan teknologi untuk memasarkan produknya, seperti melalui jaringan internet. Hampir kebanyakan pelanggan besar seperti perusahaan pengolahan mendapat info adanya produksi strawberry di Bedugul ini karena adanya web tersebut. Dengan melakukan pemasaran lewat internet, para petani mendapat beberapa keuntungan antara lain:

1. Jangkauan pemasaran luas, tidak hanya dalam negeri tapi pangsa luar negeri pun dapat kita jangkau.

2. Dapat dipantau di rumah atau dimana saja, hanya dengan menyediakan komputer dan jaringan internet, serta telepon sebagai tambahan fasillitas.

3. Bisa online 24 jam, tidak seperti toko biasa yang ada batasan waktu untuk menjual produknya.

4. Biaya yang dikeluarkan relative murah dibanding hasil yang didapat, dengan produk pertanian bisa diakses oleh masyarakat luas, kapanpun dan dimana pun.

5. Perusahaan kecil pun bisa lebih memiliki daya saing.

6. Pekerja yang dibutuhkan sedikit untuk melakukan pemasaran ini.

7. Mempermudah para petani mendapatkan kolega atau partner baik dalam negeri maupun luar negeri untuk bekerjasama memasarkan produk pertanian.

8. Selain melakukan pemasaran, petani juga bisa mengetahui informasi dan teknologi terbaru tentang dunia pertanian, sehingga bisa meningkatkan usahanya.

Dalam pemasaran strawberry ini, tidak terlalu banyak petani yang melakukan promosi. Hal ini tidak terlalu diperlukan sebab hampir sebagian besar hasil mereka sudah terjual. Namun, ada beberapa orang yang sudah mulai mengerti konsep pemasaran yang baik Mereka sudah melakukan promosi kecil-kecilan dengan menggunakan iklan, face-to-face, dan bahkan ada yang sudah mempromosikan produknya di blog-blog tentang pertanian.

6. Kesimpulan

Strawberry hasil produksi di Bali sangat digemari masyarakat. Pemasarannya dilakukan di berbagai pasar yang ada di Bali termasuk juga hotel-hotel dan supermarket, seperti di daerah Tabanan, Buleleng, Badung, Denpasar, dan daerah lainnya. Harga yang dipasarkan umumnya berkisara antara Rp. 20.000,00/kg - Rp. 50.000,00/kg. Buah yang dijual juga dibagi ke dalam beberapa kategori atau grade-grade yang didasarkan atas kualitas buah tersebut seperti warna, ukuran, bentuk, dan sebagainya. Dalam pemasarannya, sudah banyak petani yang bekerja sama dengan pihak stakeholder untuk meningkatkan volume penjualan dan mencari pasar yang lebih luas serta menjalin hubungan kerja. Sebagai bagian dari proses pemasaran, promosi yang dilakukan oleh para petani tidaklah terlalu rumit bahkan sangat sederhana. Mereka cukup menjual produknya di pasar dan ke pedagang pengumpul untuk dijual kembali ke pedagang besar. Promosi dan pemasaran serta transaksi jual beli juga dilakukan di Internet melalui e-mail, web, dan blog-blog.


DAFTAR PUSTAKA

http://indonetwork.co.id/knkbali/983573/strawberry-organic.htm

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_1.pdf

http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/599/bab2.pdf?sequence=5

http://chinmi.wordpress.com/2007/07/31/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli/

http://ichamor.blogspot.com/2010/01/manfaat-buah-stroberi-strawberry.html

http://www.klipingku.com/result-page/pengertian%20strawberry

http://lppm.uns.ac.id/tag/kuantitas-produksi/

http://www.mail-archive.com/dharmajala@yahoogroups.com/msg02396.html

http://www.majalahtrust.com/bisnis/peluang/469.php

http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/

http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2669/1/A08ppr_abstract.pdf

http://www.worldcocoafoundation.org/who-we-are/documents/AMARTAJune09Newsletter-Indonesian.pdf