Senin, 24 Desember 2012


PENGENALAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT VIRUS PADA CABAI
(Capsicum annum L)

PENDAHULUAN
            Upaya pengamanan produksi cabai (Capsicum annum L) secara kuantitas maupun kualitas di Bali dihadapkan berbagai masalah, baik teknis maupun non teknik. Salah satu masalah adalah adanya serangan Organisme Penganggu Tanaman (OPT) yang bisa terjadi mulai dari persemaian sampai pasca panen. Diantara OPT utama yang sering menimbulkan kerugian pada usaha tani cabai aladah dari serangan penyakit dengan pathogen dari golongan virus.
            Berikut ini disampaikan uraian beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditemukan menyerang tanaman cabai dan cara pengendaliannya.

1.        Penyakit Virus Kuning
Penyebab
      Geminivirus “TYLCV”
      (Tomato Yellow Leaf Curl Virus)

Vektor
      Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
     Kutu Kebul dapat menularkan geminivirus secara persisten (tetap; yaitu sekali makan pada tanaman yang mengandung virus, selamanya sampai mati dapat menularkan). Penyakit tidak ditularkan melalui biji, tetapi dapat ditularkan melalui penyambungan.

Gejala
     Helai daun mengalami “vein clearing” dimulai dari daun-daun pucuk, berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas (cupping). Infeksi lanjut dari geminivirus menyebabkan daun-daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah.

Tanaman Inang
     Tomat, tembakau, gulma babdotan (Ageratum conyzoides) dan gulma bunga kancing (Gomphrena globosa).

Pengendalian
·      Mengendalikan vektor virus (Kutu Kebul).
·      Pemupukan berimbang.
·      Menanam varietas yang agak tahan.
·      Menggunakan bibit tanaman yang sehat (tidak mengandung virus) atau bukan berasal dari daerah terserang.
·      Melakukan sanitasi lingkungan terutama mengendalikan gulma/tanaman inang virus.
·      Penggunaan mulsa perak di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah mengurangi infestasi serangga pengisap daun.
·      Eradikasi tanaman sakit.

Gambar 1. Gejala Serangan Virus Kuning pada Cabai


2.        Penyakit Virus Mozaik Keriting
Penyebab
            PVY (Potato Virus Y) atau
            CMV (Cucumber Mosaic Virus) atau
            TMY (Tobacco Mosaic Virus)

Vektor
            Kutu daun persik (Myzus persicae) dan Aphis gossypii

Gejala Serangan
     Daun tanaman ynag terserang mosaic berwarna belang antara hijau tua dan hijau muda. Kadang-kadang disertai dengan perubahan bentuk daun (cekung, keriting, atau memanjang). Serangan salah satu starin CMV sering menyebabkan bentuk daun menyempit seperti rambut atau bercak berpola daun Oak pada buah dan pada daun, atau mosaic klorosis. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya mati.

Tanaman Inang
            Tomat, tembakau, mentimun, kentang, gulma berdaun lebar.
Pengendalian
·       Mengendalikan vektor virus Aphis spp.
·       Pemupukan berimbang.
·       Menggunakan bibit tanaman yang sehat (tidak mengandung virus).
·       Melakukan rotasi/pergiliran tanaman dengan tanaman bukan dari inang virus (terutama bukan dari family solanaceae seperti tomat, kentang, tembakau, dan mentimun).
·       Melakukan sanitasi lingkungan, terutama mengendalikan tumbuhan pengganggu/gulma yang dapat menjadi tanaman inang virus.
·       Menggunakan mulsa perak di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah mengurangi infestasi serangga pengisap daun.
·       Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan supaya tidak menjadi sumber penularan ke tanaman yang sehat.

Gambar 2. Gejala Serangan Virus Mozaik pada Cabai

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar