PENGENALAN
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT VIRUS PADA CABAI
(Capsicum
annum L)
PENDAHULUAN
Upaya pengamanan produksi cabai (Capsicum annum L) secara kuantitas
maupun kualitas di Bali dihadapkan berbagai masalah, baik teknis maupun non
teknik. Salah satu masalah adalah adanya serangan Organisme Penganggu Tanaman
(OPT) yang bisa terjadi mulai dari persemaian sampai pasca panen. Diantara OPT
utama yang sering menimbulkan kerugian pada usaha tani cabai aladah dari
serangan penyakit dengan pathogen dari golongan virus.
Berikut ini
disampaikan uraian beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh virus yang
ditemukan menyerang tanaman cabai dan cara pengendaliannya.
1.
Penyakit Virus Kuning
Penyebab
Geminivirus “TYLCV”
(Tomato Yellow Leaf Curl Virus)
Vektor
Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
Kutu Kebul dapat menularkan geminivirus
secara persisten (tetap; yaitu sekali makan pada tanaman yang mengandung virus,
selamanya sampai mati dapat menularkan). Penyakit tidak ditularkan melalui
biji, tetapi dapat ditularkan melalui penyambungan.
Gejala
Helai
daun mengalami “vein clearing”
dimulai dari daun-daun pucuk, berkembang menjadi warna kuning yang jelas,
tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas (cupping). Infeksi lanjut dari geminivirus menyebabkan daun-daun
mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah.
Tanaman Inang
Tomat, tembakau, gulma babdotan (Ageratum conyzoides) dan gulma bunga
kancing (Gomphrena globosa).
Pengendalian
·
Mengendalikan vektor virus (Kutu Kebul).
·
Pemupukan berimbang.
·
Menanam varietas yang agak tahan.
·
Menggunakan bibit tanaman yang sehat (tidak
mengandung virus) atau bukan berasal dari daerah terserang.
·
Melakukan sanitasi lingkungan terutama
mengendalikan gulma/tanaman inang virus.
·
Penggunaan mulsa perak di dataran tinggi, dan
jerami di dataran rendah mengurangi infestasi serangga pengisap daun.
·
Eradikasi tanaman sakit.
Gambar 1.
Gejala Serangan Virus Kuning pada Cabai
2.
Penyakit Virus Mozaik Keriting
Penyebab
PVY
(Potato Virus Y) atau
CMV
(Cucumber Mosaic Virus) atau
TMY
(Tobacco Mosaic Virus)
Vektor
Kutu
daun persik (Myzus persicae) dan Aphis gossypii
Gejala Serangan
Daun
tanaman ynag terserang mosaic berwarna belang antara hijau tua dan hijau muda.
Kadang-kadang disertai dengan perubahan bentuk daun (cekung, keriting, atau
memanjang). Serangan salah satu starin CMV sering menyebabkan bentuk daun
menyempit seperti rambut atau bercak berpola daun Oak pada buah dan pada daun,
atau mosaic klorosis. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman
terhambat dan akhirnya mati.
Tanaman Inang
Tomat, tembakau, mentimun, kentang, gulma
berdaun lebar.
Pengendalian
·
Mengendalikan vektor virus Aphis spp.
·
Pemupukan berimbang.
·
Menggunakan bibit tanaman yang sehat (tidak
mengandung virus).
·
Melakukan rotasi/pergiliran tanaman dengan
tanaman bukan dari inang virus (terutama bukan dari family solanaceae seperti tomat, kentang, tembakau, dan mentimun).
·
Melakukan sanitasi lingkungan, terutama
mengendalikan tumbuhan pengganggu/gulma yang dapat menjadi tanaman inang virus.
·
Menggunakan mulsa perak di dataran tinggi, dan
jerami di dataran rendah mengurangi infestasi serangga pengisap daun.
·
Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang
menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan supaya tidak menjadi sumber
penularan ke tanaman yang sehat.
Gambar
2. Gejala Serangan Virus Mozaik pada Cabai
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar