Perencanaan Pembuatan Proposal Pelatihan
1.
Pengertian Proposal
Proposal
merupakan pedoman kerja, gambaran atau peta perjalanan lengkap yang akan
dilalui selama melakukan kegiatan, berarti bahwa ia telah mempunyai gambaran
menyeluruh atau lengkap mengenai lingkup dan urutan kegiatannya, tenggang
waktu, saat mulai, serta saat bilamana harus berakhirnya pelaksanaan dari
masing-masing kegiatan, pihak-pihak lain yang terkait dan harus dihubungi,
sarana yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Proposal penelitian merupakan suatu
rencana tertulis yang akan diikuti dengan kegiatan nyata. Bagi sebuah
organisasi (kepanitiaan), menyusun proposal kegiatan merupakan langkah yang
sangat penting, karena langkah ini dapat
menentukan berhsil tidaknya seluruh kegiatan. Sebelum seseorang (organisasi,
panitia) memulai dengan kegiatannya maka ia harus membuat perencanaan
tertulis yang biasa disebut dengan proposal kegiatan. Di dalam istilah
tersebut terkandung pengertian suatu usulan. Kelihatannya, sebuah kegiatan
bukan hanya untuk organisasinya saja, karena kata “mengusulkan” mengandung
makna bahwa sesuatu masih menunggu jawaban atau izin dari pihak lain.
Penyusunan proposal merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dan sebagai
langkah awal untuk melaksanakan kegiatan. Dengan membuat proposal seseorang
dituntut untuk merumuskan dengan jelas apa tujuan yang ingin dicapai. Dengan
demikian sebuah organisasi dapat mengayunkan langkah dengan pasti dalam
melaksanakan peneletiannya karena tanpa adanya keraguan lagi. (Sunaryo Surya. 2006: 1)
Proposal
adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk
suatu kegiatan yang bersifat formal. (Abunawas: 2009)
suatu kegiatan yang bersifat formal. (Abunawas: 2009)
Proposal adalah
usulan untuk melakukan suatu kegiatan. Pengertian dari proposal adalah sebuah
tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau
menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga
mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. (Andai Yani:
2008)
Ciri-Ciri
Proposal
(a)
Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan
dilakukan
(b)
Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
(c)
Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
(d)
Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran
pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya
acara
(e)
dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).
Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan
informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh
persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada
beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis:
a.
Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si
penulis kepada pembacanya.
b.
Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai
tujuan si penulis kepada pembacanya.
c.
Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah
dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan
juga si pembaca.
Proposal merupakan rencana yang dituangkan dalam
bentuk rancangan kerja. Proposal dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan izin
atau persetujuan atas kegiatan yang akan dilaksanakan.
2.
Jenis-jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
(a)
Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan
halaman judul, surat
pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;
(b)
Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan
masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi,
fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan
biaya;
(c)
Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran,
tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi
atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi
syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal. (Abunawas:
2009).
3.
Komponen Utama Proposal
Proposal adalah
bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar ada banyak jenis
contoh proposal, diantaranya adalah:
(a)
Contoh proposal kegiatan ; (kegiatan seni, kegiatan event organizer).
(b) Contoh
Proposal usaha: (diantaranya proposal usaha warnet, proposal usaha loundry,
proposal usaha komputer).
(c) Contoh
proposal penelitian (format kajian pustaka, penelitian kualitatif,
kuantitatif).
Sedangkan
sistematika penulisan proposal kegiatan secara umum adalah diantaranya harus
ada
a.
Pendahuluan: berisi tentang Latar Belakang dan Masalah
dilaksanakan kegiatan tersebut. Point pembahasan mengacu pada SWOT.
1. Dasar pemikiran atau Latar Belakang: Latar
belakang berisi tentang segala sesuatu yang mendasari/yang menjadi inspirasi
mengapa kegiatan itu dilaksanakan, misalnya dasar yang digunakan secara umum,
contoh: “mengacu pada Undang-Undang No sekian...dan seterusnya.” Pada dasarnya,
latar belakang berisikan tentang mengapa proposal (pelatihan, penelitian,
kegiatan, dan lain sebagainya) ini dibuat, Perbedaan antara yang seharusnya
terjadi dengan kenyataan sebenarnya, fakta-fakta, kasus, dan lain sebagianya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan latar belakang masalah yaitu:
(a)
Tidak
terlalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya.
(b)
Berorientasi
pada profesi, fungsi dan bidang studi dan jurusan si penyusun.
(c)
Berorientasi
pada maksud dan konteks penelitian yang mungkin akan dilakukan.
(d)
Disusun/disajikan
secara sistematis, ringkas dan terarah pada suatu permasalahan yang ingin
diteliti.
2. Rumusan
Masalah adalah sentral dari sebuah kegiatan penelitian. Bagian ini memberikan
gambaran/identisifikasi tentang aspek dari permasalahan yang menjadi fokus
penelitian. Untuk merumuskan masalah, seseorang harus mengetahui apa yang
dimaksud dengan masalah itu. Masalah
adalah ungkapan rasa ingin tahu tentang suatu hal dalam bentuk kalimat pertanyaan. Oleh karena itu rumusan masalah yang baik
dapat dicirikan sebagai berikut:
(a) ringkas,
jelas, dan sederhana,
(b) memungkinkan
untuk dijawab/diuji secara ilmiah,
(c) dalam
bentuk kalimat pertanyaan,
(d) mengenai
hubungan antar dua variabel atau lebih, misalnya dengan rumusan sebagai
berikut:
Ø Apakah
ini berhubungan dengan itu?
Ø Adakah
hubungan antara ini dengan itu?
Ø Apakah
antara ini dan itu terdapat hubungan?
Ø Bagaimana
ini dan itu berhubungan dengan si anu?
Adapun cara merumuskan masalah adalah sebagai berikut:
a.
Mulailah dengan memahami persoalan yang ingin diteliti,
menyangkut hubungan antar variabel atau tidak.
b. Rumuskan
dulu masalah pokoknya.
c.
Apabila masalah pokok masih dapat dijabarkan, rumuskan
sub-sub masalahnya. Baik pokok masalah maupun sub-sub masalahnya rumuskan
dengan jelas, dengan
3. Tujuan:
tujuan apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut, tentukan juga output
yang akan dihasilkan. Tujuan ini harus berkaitan dengan rumusan masalah yang
dibuat dan jumlahnya juga harus sesuai. Bila rumusan masalah tersebut berjumlah
tiga, maka tujuannya pun juga harus 3. Dalam merumuskan tujuan penelitian
seseorang dapat mengubah redaksi kalimat dari kalimat tanya menjadi kalimat pernyataan. Misalnya:
- Masalah: Apakah hubungan antara ini dan itu? Tujuannya: Mengetahui hubungan antara ini dan itu.
- Masalah: Bagaimana mengajarkan sesuatu kepada masyarakat A? Tujuannya: Mengajarkan sesuatu kepada masyarakat A.
b.
Tema: adalah suatu gagasan pokok atau ide
pikiran dalam membuat suatu pelatihan.
c. Jenis
Kegiatan atau Metode: menjelaskan rangkaian kegiatan dan metode pelatihan,
seperti ceramah, diskusi, presentasi, games, test, dan lain lain.
d. Target:
target kegiatan harus jelas. Target disini maksudnya adalah hal-hal yang ingin
dicapai seperti peserta mengerti 80% dari apa yang diajarkan.
e. Sasaran
peserta: membicarakan siapa yang akan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.
f.
Waktu dan tempat pelaksanaan: membahas waktu
pelaksanaan dari hari, tanggal, bulan, tahun serta tempat
g. Anggaran dana atau RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah
banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun peralatan dalam sebuah
perkerjaan membuat proposal pelatihan, proposal penelitian dan lain-lain. Komponen RAB adalah Pemasukan yang diperoleh dari
berbagai sumber dan Pengeluaran untuk berbagai keperluan. Formatnya dapat
dilihat di lampiran proposal di bawah.
h.
Susunan Kepanitiaan. Susunan Kepanitiaan dibuat
untuk mengetahui jumlah panitia dan susunannya. Umumnya, susunan kepanitiaan
terdiri dari Pelindung, Pembina, Penanggung Jawab, Steering Committee, dan Organizing
Committee.
i. Jadwal kegiatan: jadwal disusun sesuai dengan
kalender kegiatan. Jadwal kegiatan berisi tentang waktu pelatihan. Jadwal yang
baik haruslah disusun dengan waktu masing-masing 1 jam. Seperti dari pukul
08.00 – 09.00, 09.00 – 10.00, 10.00 – 11.00, dan seterusnya.
j. Penutup: disini tentang harapan dan
dukungan bagi semua pihak dan juga berisi tanda tangan dari pihak-pihak yang
terkait seperti tanda tangan Ketua Panitia, Sekretaris, Pembimbing, dan
Penanggung Jawab.
4.
Contoh Proposal
Untuk contoh proposal kegiatan dapat diunduh Disini.
Untuk contoh proposal usaha dapat diunduh Disini.
Untuk contoh proposal penelitian dapat diunduh Disini.
Daftar Pustaka
http://approdite1992.wordpress.com/2009/03/30/teknik-pembuatan-proposal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar