Rabu, 08 Agustus 2012


Perencanaan Pembuatan Proposal Pelatihan


1.    Pengertian Proposal
Proposal merupakan pedoman kerja, gambaran atau peta perjalanan lengkap yang akan dilalui selama melakukan kegiatan, berarti bahwa ia telah mempunyai gambaran menyeluruh atau lengkap mengenai lingkup dan urutan kegiatannya, tenggang waktu, saat mulai, serta saat bilamana harus berakhirnya pelaksanaan dari masing-masing kegiatan, pihak-pihak lain yang terkait dan harus dihubungi, sarana yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Proposal penelitian merupakan suatu rencana tertulis yang akan diikuti dengan kegiatan nyata. Bagi sebuah organisasi (kepanitiaan), menyusun proposal kegiatan merupakan langkah yang sangat penting, karena  langkah ini dapat menentukan berhsil tidaknya seluruh kegiatan. Sebelum seseorang (organisasi, panitia) memulai dengan kegiatannya maka ia harus membuat perencanaan tertulis yang biasa disebut dengan proposal kegiatan. Di dalam istilah tersebut terkandung pengertian suatu usulan. Kelihatannya, sebuah kegiatan bukan hanya untuk organisasinya saja, karena kata “mengusulkan” mengandung makna bahwa sesuatu masih menunggu jawaban atau izin dari pihak lain. Penyusunan proposal merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dan sebagai langkah awal untuk melaksanakan kegiatan. Dengan membuat proposal seseorang dituntut untuk merumuskan dengan jelas apa tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian sebuah organisasi dapat mengayunkan langkah dengan pasti dalam melaksanakan peneletiannya karena tanpa adanya keraguan lagi. (Sunaryo Surya. 2006: 1)
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk
suatu kegiatan yang bersifat formal. (Abunawas: 2009)
Proposal adalah usulan untuk melakukan suatu kegiatan. Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. (Andai Yani: 2008)
Ciri-Ciri Proposal
(a)    Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
(b)   Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
(c)    Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
(d)   Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara
(e)    dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).
Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis:
a.       Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
b.      Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
c.       Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.
Proposal merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan izin atau persetujuan atas kegiatan yang akan dilaksanakan.

2.    Jenis-jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
(a)    Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;
(b)   Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya;
(c)    Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal. (Abunawas: 2009).

3.    Komponen Utama Proposal
Proposal adalah bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar ada banyak jenis contoh proposal, diantaranya adalah:
(a)    Contoh proposal kegiatan ; (kegiatan seni, kegiatan event organizer).
(b)   Contoh Proposal usaha: (diantaranya proposal usaha warnet, proposal usaha loundry, proposal usaha komputer).
(c)    Contoh proposal penelitian (format kajian pustaka, penelitian kualitatif, kuantitatif).
Sedangkan sistematika penulisan proposal kegiatan secara umum adalah diantaranya harus ada
a.       Pendahuluan: berisi tentang Latar Belakang dan Masalah dilaksanakan kegiatan tersebut. Point pembahasan mengacu pada SWOT.
1.  Dasar pemikiran atau Latar Belakang: Latar belakang berisi tentang segala sesuatu yang mendasari/yang menjadi inspirasi mengapa kegiatan itu dilaksanakan, misalnya dasar yang digunakan secara umum, contoh: “mengacu pada Undang-Undang No sekian...dan seterusnya.” Pada dasarnya, latar belakang berisikan tentang mengapa proposal (pelatihan, penelitian, kegiatan, dan lain sebagainya) ini dibuat, Perbedaan antara yang seharusnya terjadi dengan kenyataan sebenarnya, fakta-fakta, kasus, dan lain sebagianya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan latar belakang masalah yaitu:
(a)    Tidak terlalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya.
(b)   Berorientasi pada profesi, fungsi dan bidang studi dan jurusan si penyusun.
(c)    Berorientasi pada maksud dan konteks penelitian yang mungkin akan dilakukan.
(d)   Disusun/disajikan secara sistematis, ringkas dan terarah pada suatu permasalahan yang ingin diteliti.
2.  Rumusan Masalah adalah sentral dari sebuah kegiatan penelitian. Bagian ini memberikan gambaran/identisifikasi tentang aspek dari permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Untuk merumuskan masalah, seseorang harus mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah itu.  Masalah adalah ungkapan rasa ingin tahu tentang suatu hal dalam bentuk kalimat pertanyaan.  Oleh karena itu rumusan masalah yang baik dapat dicirikan sebagai berikut:
(a)    ringkas, jelas, dan sederhana,
(b)   memungkinkan untuk dijawab/diuji secara ilmiah,
(c)    dalam bentuk kalimat pertanyaan,
(d)   mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih, misalnya dengan rumusan sebagai berikut:
Ø  Apakah ini berhubungan dengan itu?
Ø  Adakah hubungan antara ini dengan itu?
Ø  Apakah antara ini dan itu terdapat hubungan?
Ø  Bagaimana ini dan itu berhubungan dengan si anu?
Adapun cara merumuskan masalah adalah sebagai berikut:
a.       Mulailah dengan memahami persoalan yang ingin diteliti, menyangkut hubungan antar variabel atau tidak.
b.      Rumuskan dulu masalah pokoknya.
c.       Apabila masalah pokok masih dapat dijabarkan, rumuskan sub-sub masalahnya. Baik pokok masalah maupun sub-sub masalahnya rumuskan dengan jelas, dengan
3.    Tujuan: tujuan apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut, tentukan juga output yang akan dihasilkan. Tujuan ini harus berkaitan dengan rumusan masalah yang dibuat dan jumlahnya juga harus sesuai. Bila rumusan masalah tersebut berjumlah tiga, maka tujuannya pun juga harus 3. Dalam merumuskan tujuan penelitian seseorang dapat mengubah redaksi kalimat dari kalimat tanya  menjadi kalimat pernyataan.  Misalnya:
    • Masalah: Apakah hubungan antara ini dan itu?  Tujuannya: Mengetahui hubungan antara ini dan itu.
    • Masalah: Bagaimana mengajarkan sesuatu kepada masyarakat A?  Tujuannya: Mengajarkan sesuatu kepada masyarakat A.
b.      Tema: adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu pelatihan.
c.       Jenis Kegiatan atau Metode: menjelaskan rangkaian kegiatan dan metode pelatihan, seperti ceramah, diskusi, presentasi, games, test, dan lain lain.
d.      Target: target kegiatan harus jelas. Target disini maksudnya adalah hal-hal yang ingin dicapai seperti peserta mengerti 80% dari apa yang diajarkan.
e.       Sasaran peserta: membicarakan siapa yang akan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.
f.       Waktu dan tempat pelaksanaan: membahas waktu pelaksanaan dari hari, tanggal, bulan, tahun serta tempat
g.     Anggaran dana atau RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun peralatan dalam sebuah perkerjaan membuat proposal pelatihan, proposal penelitian dan lain-lain. Komponen RAB adalah Pemasukan yang diperoleh dari berbagai sumber dan Pengeluaran untuk berbagai keperluan. Formatnya dapat dilihat di lampiran proposal di bawah.
h.      Susunan Kepanitiaan. Susunan Kepanitiaan dibuat untuk mengetahui jumlah panitia dan susunannya. Umumnya, susunan kepanitiaan terdiri dari Pelindung, Pembina, Penanggung Jawab, Steering Committee, dan Organizing Committee.
i.    Jadwal kegiatan: jadwal disusun sesuai dengan kalender kegiatan. Jadwal kegiatan berisi tentang waktu pelatihan. Jadwal yang baik haruslah disusun dengan waktu masing-masing 1 jam. Seperti dari pukul 08.00 – 09.00, 09.00 – 10.00, 10.00 – 11.00, dan seterusnya.
j.    Penutup: disini tentang harapan dan dukungan bagi semua pihak dan juga berisi tanda tangan dari pihak-pihak yang terkait seperti tanda tangan Ketua Panitia, Sekretaris, Pembimbing, dan Penanggung Jawab.

4.    Contoh Proposal
            Untuk contoh proposal kegiatan dapat diunduh Disini.
            Untuk contoh proposal usaha dapat diunduh Disini.
            Untuk contoh proposal penelitian dapat diunduh Disini.


Daftar Pustaka

http://approdite1992.wordpress.com/2009/03/30/teknik-pembuatan-proposal/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar